Sabtu, 21 Maret 2015

METODE TANYA JAWAB

Siti Zaenab : 22 Maret 2015


METODE TANYA JAWAB
A.    Pengertian Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau sesuatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahan atau materi yang ingin diperolehnya.
Metode ini dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara.[1]
Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak dipergunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.[2]

B.     Jenis-jenis Pertanyaan
Terdapat berbagai cara untuk menggolong-golongkan jenis-jenis pertanyaan. Beberapa diantaranya adalah :
1.        Jenis-jenis peranyaan menurut maksudnya
a.       Pertanyaan permintaan (compliance question). Pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang siucapkan dalam entuk pertanyaan.
Contoh : Dapatkah Anda tenang agar suara saya dapat didengar oleh seluruh kelas?
b.      Pertanyaan Retorik (rhetorical question). Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan tekhnik penyampaian informasi kepada siswa.
Contoh : Guru : “Apakah yang dimaksud dengan mengajar?
Mengajar adalah....”
c.       Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question). Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berfikir.
Contoh :
Guru         :“Minggu yang lalu kita yelah membicarakan macam-macam strategi belajar mengajar. Coba,Halim, manakah yang lebih tinggi derajat ke CBSA-annya, strategi eksporsitorik atau heuristik?
Halim       : diam (sedang berfikir)
Guru         : “Silahkan tinjau dulu dasar pengklasifikasian SBM. Nah.., bagaimana.., Halim?”
d.      Pertanyaan menggali (probing question). Pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.
Contoh :
Guru         : “Setelah kemarin kita bersama-sama meninjau bendungan Karangkates, bagaimana pendapatmu tentang bendungan tersebut, Amin?”
Amin        : “Sangat menarik, Pak”
Guru         : “Faktor apa yang menarik?”
Dan seterusnya.
2.      Jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi Bloom
a.       Pertanyaan pengetahuan (knowledge question). Pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan biasanya : apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan.
Contoh : Siapa presiden Republik Indonesia yang ke 2?
b.      Pertanyaan pemahaman (comprehension question). Pertanyaan ini menuntut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisasi informasi yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau menginterprestasikan atau membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan membandingkan.
Contoh : Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, apakah manfaatnya dari pariwisata?
c.       Pertanyaan penerapan (application question). Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriterian, dan lain-lain yang pernah diterimanya.
Contoh : Berdasarkan kriteria yang ada, maka organisme mana yang termasuk Protozoa?
d.      Pertanyaan analisis (analysis question). Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara:
1)      Mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan.
2)      Mencari bukti-baukti yang menunjang suatu kesimpulan
3)      Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada
e.       Pertanyaan sintesis (synthesis question). Ciri pertanyaan ini ialah jawabannya yang benar tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan sintesis menunut siswa untuk :
1)      Membuat prediksi
2)      Memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya
3)      Mencari komunikasi
f.       Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
Pertanyaan semacam ini menghendaki siswa untuk menjawabnya dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu issue yang ditampilkan.
Contoh : Menurut pendapat anda, manakah yang lebih baik atau tepat dan murah dalam pemerataan kesempatan belajar, SD Inpres atau sekolah terbuka?

3.      Jenis-jenis pertanyaan menurut luas-sempitnya sasaran
a.       Pertanyaan sempit (narrow question). Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang tertutup, dan biasanya kunci jawabannya telah tersedia.
b.      Pertanyaan luas terbuka (open-ended question). Ciri pertanyaan ini jawabannya mungkin lebih dari satu sebab pertanyaan ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari jawabannya menurut cara dan gayanya masing-masing.

C.    Tekhnik Bertanya
1.      Kejelasan dan kaitan pertanyaan
2.      Kecepatan dan selang waktu
3.      Arah dan distribusi penunjukan
4.      Tekhnik reinforcement (dimaksudkan untuk menimbulkan sikap yang positif pada siswa serta meningkatkan prestasi siswa dalam KBM.
5.      Tekhnik menuntun dan menggali

D.    Langkah-langkah Mempersiapkan Tanya Jawab
1.         Rumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan jelas.
2.         Cari alasan mengapa mempertgunakan metode tanya jawab.
3.   Susun dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, singkat, dengan menggunkan bahasa yang mudah dipahami.
4.    Tetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan.[3]

E.     Kegunaan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat dipergunakan :
1.         Untuk merangsang anak agar perhatiannya terarah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
2.         Untuk mengarahkan proses berfikir anak.
3.         Sebagai evaluasi pelajaran yang telah diberikan
4.         Sebagai selingan dalam ceramah atau pembicaraan.[4]

F.     Kelebihan Metode Tanya Jawab
1.      Pertanyaan yang dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2.      Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
3.      Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat[5]
4.      Sangat positif sekali untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur.
5.      Timbulnya perbedaan pendapat diantara anak-anak akan membawa kelas pada siatuasi diskusi.
6.      Mendorong murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh.
7.      Walaupun agak lambat, tetapi guru dapat mengontrol pemahaman murid pada masalah yang dibicarakan.[6]

G.    Kekurangan Metode Tanya Jawab
1.      Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab
2.   Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
3. Waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4. Dalam jumlah siswa yang banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.[7]

H.    Saran Menggunakan Metode Tanya Jawab
Saran dalam menggunakan metode ini adalah:
1.      Pertanyaan-pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas
2.      Giliran menjawab secara merata, tidak berpusat kepada anak didik tertentu
3.  Menerapkan kemungkinan jawaban pertanyaan, apakah mengandung banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak”.[8]


Daftar pustaka

Dra.H.Zuhairini,dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),h.86
Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006), h. 94
Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetya, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h.57
Drs.J.J.Hasibuan dan Drs.Moedjiona, Proses Belajar Mengajar,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2010), h.14-20







[1] Dra.H.Zuhairini,dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),h.86
[2] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006), h. 94
[3] Drs.J.J.Hasibuan dan Drs.Moedjiona, Proses Belajar Mengajar,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2010), h.14-20
[4] Dra.H.Zuhairini,dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, ..., h. 86
[5] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ...,h. 95
[6] Dra.H.Zuhairini,dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, ..., h. 88
[7] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ...,h. 95
[8] Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetya, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h.57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar