Siti Zaenab : 22 Maret 2015
METODE TANYA JAWAB
A. Pengertian Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab. Atau sesuatu metode di dalam pendidikan dimana
guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahan atau materi yang ingin
diperolehnya.
Metode ini
dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah
diajarkan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara.[1]
Metode tanya jawab adalah yang
tertua dan banyak dipergunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.[2]
B.
Jenis-jenis Pertanyaan
Terdapat
berbagai cara untuk menggolong-golongkan jenis-jenis pertanyaan. Beberapa
diantaranya adalah :
1.
Jenis-jenis peranyaan menurut maksudnya
a.
Pertanyaan permintaan (compliance question). Pertanyaan yang
mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang siucapkan dalam entuk
pertanyaan.
Contoh
: Dapatkah Anda tenang agar suara saya dapat didengar oleh seluruh kelas?
b.
Pertanyaan Retorik (rhetorical question). Pertanyaan yang tidak
menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan
tekhnik penyampaian informasi kepada siswa.
Contoh
: Guru : “Apakah yang dimaksud dengan mengajar?
Mengajar
adalah....”
c.
Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question). Pertanyaan
yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berfikir.
Contoh
:
Guru :“Minggu yang
lalu kita yelah membicarakan macam-macam strategi belajar mengajar. Coba,Halim,
manakah yang lebih tinggi derajat ke CBSA-annya, strategi eksporsitorik atau
heuristik?
Halim : diam (sedang berfikir)
Guru : “Silahkan
tinjau dulu dasar pengklasifikasian SBM. Nah.., bagaimana.., Halim?”
d.
Pertanyaan menggali (probing question). Pertanyaan lanjutan yang
akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan
sebelumnya.
Contoh
:
Guru : “Setelah
kemarin kita bersama-sama meninjau bendungan Karangkates, bagaimana pendapatmu
tentang bendungan tersebut, Amin?”
Amin : “Sangat menarik, Pak”
Guru : “Faktor apa yang menarik?”
Dan
seterusnya.
2.
Jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi Bloom
a.
Pertanyaan pengetahuan (knowledge question). Pertanyaan yang hanya
mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang
telah dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan biasanya : apa, dimana,
kapan, siapa, sebutkan.
Contoh : Siapa
presiden Republik Indonesia yang ke 2?
b.
Pertanyaan pemahaman (comprehension question). Pertanyaan ini
menuntut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisasi informasi
yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau menginterprestasikan
atau membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan
membandingkan.
Contoh
: Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, apakah manfaatnya dari pariwisata?
c.
Pertanyaan penerapan (application question). Pertanyaan yang
menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan
pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriterian, dan lain-lain yang pernah
diterimanya.
Contoh
: Berdasarkan kriteria yang ada, maka organisme mana yang termasuk Protozoa?
d.
Pertanyaan analisis (analysis question). Pertanyaan yang menuntut
siswa untuk menemukan jawaban dengan cara:
1)
Mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan.
2)
Mencari bukti-baukti yang menunjang suatu kesimpulan
3)
Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada
e.
Pertanyaan sintesis (synthesis question). Ciri pertanyaan ini ialah
jawabannya yang benar tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki
siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan sintesis
menunut siswa untuk :
1)
Membuat prediksi
2)
Memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya
3)
Mencari komunikasi
f.
Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
Pertanyaan
semacam ini menghendaki siswa untuk menjawabnya dengan cara memberikan
penilaian atau pendapatnya terhadap suatu issue yang ditampilkan.
Contoh
: Menurut pendapat anda, manakah yang lebih baik atau tepat dan murah dalam
pemerataan kesempatan belajar, SD Inpres atau sekolah terbuka?
3.
Jenis-jenis pertanyaan menurut luas-sempitnya sasaran
a.
Pertanyaan sempit (narrow question). Pertanyaan ini membutuhkan
jawaban yang tertutup, dan biasanya kunci jawabannya telah tersedia.
b.
Pertanyaan luas terbuka (open-ended question). Ciri pertanyaan ini
jawabannya mungkin lebih dari satu sebab pertanyaan ini memberi kesempatan
kepada siswa untuk mencari jawabannya menurut cara dan gayanya masing-masing.
C.
Tekhnik Bertanya
1.
Kejelasan dan kaitan pertanyaan
2.
Kecepatan dan selang waktu
3.
Arah dan distribusi penunjukan
4.
Tekhnik reinforcement (dimaksudkan untuk menimbulkan sikap yang
positif pada siswa serta meningkatkan prestasi siswa dalam KBM.
5.
Tekhnik menuntun dan menggali
D.
Langkah-langkah Mempersiapkan Tanya Jawab
1.
Rumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan jelas.
2.
Cari alasan mengapa mempertgunakan metode tanya jawab.
3. Susun dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, singkat,
dengan menggunkan bahasa yang mudah dipahami.
4. Tetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang
dari pokok persoalan.[3]
E.
Kegunaan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat dipergunakan :
1.
Untuk merangsang anak agar perhatiannya terarah kepada masalah yang
sedang dibicarakan.
2.
Untuk mengarahkan proses berfikir anak.
3.
Sebagai evaluasi pelajaran yang telah diberikan
4.
Sebagai selingan dalam ceramah atau pembicaraan.[4]
F.
Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Pertanyaan yang dapat menarik dan
memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang
mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
4. Sangat positif
sekali untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan
secara teratur.
5. Timbulnya
perbedaan pendapat diantara anak-anak akan membawa kelas pada siatuasi diskusi.
6. Mendorong murid
lebih aktif dan bersungguh-sungguh.
7. Walaupun agak
lambat, tetapi guru dapat mengontrol pemahaman murid pada masalah yang
dibicarakan.[6]
G.
Kekurangan Metode Tanya Jawab
1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru
kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak
tegang melainkan akrab
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang
sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
3. Waktu sering banyak terbuang terutama
apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4. Dalam jumlah siswa yang banyak tidak
mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.[7]
H.
Saran Menggunakan Metode Tanya Jawab
Saran
dalam menggunakan metode ini adalah:
1. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya
ditujukan kepada seluruh kelas
2. Giliran menjawab secara merata, tidak
berpusat kepada anak didik tertentu
3. Menerapkan kemungkinan jawaban
pertanyaan, apakah mengandung banyak masalah ataukah hanya terbatas pada
jawaban “ya” atau “tidak”.[8]
Daftar
pustaka
Dra.H.Zuhairini,dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1983),h.86
Drs.
Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006), h. 94
Drs.
H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetya, SBM (Strategi Belajar Mengajar),
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h.57
Drs.J.J.Hasibuan
dan Drs.Moedjiona, Proses Belajar Mengajar,(Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2010), h.14-20
[2] Drs.
Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006), h. 94
[3]
Drs.J.J.Hasibuan dan Drs.Moedjiona, Proses Belajar Mengajar,(Bandung:PT
Remaja Rosdakarya,2010), h.14-20
[8] Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri
Prasetya, SBM (Strategi Belajar Mengajar), (Bandung: CV Pustaka Setia,
2005), h.57